Latihan aerobik mencakup kegiatan seperti jalan cepat, berenang, berlari, atau bersepeda.
Mengutip Healthline, latihan aerobik berarti pernapasan mengontrol jumlah oksigen yang masuk ke otot untuk membantu pembakaran dan bergerak.
Pernapasan dan detak jantung akan meningkat selama aktivitas senam aerobik.
Latihan aerobik membantu menjaga kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah.
American Heart Association menyarankan minimal 30 menit latihan kardiovaskular 5 hari sampai 7 hari tiap pekan.
Saat berlatih tetap mengutamakan pemanasan, pendinginan, dan peregangan dalam sesi latihan aerobik.
Senam aerobik yang dilakukan secara tepat dan rutin bermanfaat antara lain meningkatkan pengkondisian kardiovaskular, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL atau kolesterol, membantu mengontrol gula darah dengan lebih baik, membantu dalam manajemen berat badan atau penurunan berat badan, meningkatkan fungsi paru-paru.
Senam aerobik memiliki banyak jenisnya.
Merujuk publikasi Pendidikan, Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, cara melakukan aerobik sesuai musik pengiringnya ada lima jenis yaitu: 1.
High impact aerobic Senam aerobik yang dilakukan dengan gerakan keras.
Mengutip, Medical Dictionary, latihan yang bisa meningkatkan kebugaran fisik untuk mengurangi risiko stres di jaringan muskuloskeletal dan persendian.
2.
Low impact aerobic Senam aerobik yang dilakukan dengan gerakan ringan atau pelan.
Semua jenis latihan aerobik yang meningkatkan kebugaran fisik, tapi tidak menekankan jaringan dan sendi muskuloskeletal, misalnya berjalan kaki, berenang, bersepeda.
3.
Discorobic Gerakan senam yang dikombinasikan dengan gerak high impact dan low impact, diiringi musik disko.
4.
Rockrobic Kombinasi gerakan senam aerobik keras dan ringan dalam alunan rock n’roll 5.
Aerobic sport Gerakan aerobik yang dikombinasikan antara gerak aerobik keras dan ringan juga gerakan kalestenik Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
