Rumah Amal Salman di Bandung menyiapkan beasiswa Bootcamp Digital Skill senilai Rp 10 juta per orang bagi para lulusan Teknologi Informasi dari berbagai kampus.
Beasiswa itu bertujuan untuk mencetak calon-calon software engineer yang unggul dari sisi penguasaan kemampuan, etos kerja, dan kepemimpinan.
Pelatihan rencananya akan berlangsung daring dan luring selama empat bulan secara serta kesempatan magang kerja dua bulan.
Pendaftaran pesertanya telah dibuka hingga 22 September 2022 lewat laman https://digitalskill.rumahamal.org.
Program garapan empat alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga melibatkan Alkademi sebagai penyedia kurikulum dan instruktur pelatihan, serta SanberHub sebagai penyedia lapangan kerja.
“Saat ini Indonesia hanya memiliki satu persen talenta digital yang sudah masuk ke level advance,” kata Abdul Aziz, salah seorang penggagas dari Rumah Amal Salman, lewat keterangan tertulis, Jumat, 9 September 2022.
Gagasan beasiswa pelatihan itu untuk menanggapi isu soal penyiapan talenta digital.
Pemerintah hingga 2030 membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital, atau 600 ribu orang per tahun.
Adapun beasiswa akan memberikan pemahaman ilmu dan keterampilan software engineering dan cloud native computing secara menyeluruh.
Penerima beasiswa juga berkesempatan magang dan berkarir sebagai Sofware Engineer di startup atau korporasi.
Materi pelatihan meliputi Computational & Git Thinking yaitu belajar berpikir komputasi dan sistematis untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Lalu, Software Development Lifecycle untuk memahami rincian dari alur pengembangan sebuah perangkat lunak atau aplikasi.
Diberikan pula materi Backend Engineering, serta Project Management with Scrum guna memahami cara penerapan perangkat lunak SCRUM dalam manajemen proyek pengembangan aplikasi.
Rencananya, pelatihan intensif secara daring selama Oktober akan berlangsung di Kota Bandung dengan jumlah peserta 25 orang yang terpilih.
Lalu selama dua bulan yaitu November-Desember, peserta akan terlibat langsung untuk mengikuti proyek pengembangan software.
“Selain itu ada sesi berbagi pengalaman dengan para CEO startup berbasis digital, kunjungan ke kantor startup, dan wisata,” bunyi keterangan yang dibagikan.
Syarat dan ketentuannya, pendaftar berusia 17-27 tahun, lulusan baru jurusan sains dan teknik atau semua jurusan informatika dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Peserta diharapkan berdomisili di wilayah Bandung Raya dan berkomitmen untuk tinggal di Kota Bandung selama kelas luring pada Oktober, dan berkomitmen mengikuti proses seleksi dan serangkaian kelas hingga dinyatakan lulus.
Adapun syarat perlengkapan alatnya berupa laptop dengan spesifikasi minimal bersistem operasi Windows, Linux, atau MacOS (64 bit), prosesor Intel core i3 atau yang setara dengan RAM yang direkomendasikan yaitu 4 GB atau lebih, serta ruang kosong penyimpanan minimal 30 GB.
Harapannya, kata Aziz, beasiswa itu bisa membantu para lulusan teknologi informasi untuk meningkatkan kapasitas, serta memulai dan mendorong perubahan menuju transformasi digital.
Selain itu guna mendorong kebijakan kolaboratif yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi digital Indonesia.